Pada situasi bencana dan pengungsian umumnya sulit memperoleh air bersih yang sudah memenuhi persyaratan, oleh karena itu apabila air yang tersedia tidak memenuhi syarat, baik dari segi fisik maupun bakteriologis, perlu dilakukan: Buang atau singkirkan bahan pencemar dan lakukan hal berikut.
1. Lakukan penjernihan air secara cepat apabila tingkat kekeruhan air yang ada cukup tinggi.
Penjernihan Air Cepat, menggunakan:
Alumunium Sulfat (Tawas) Cara Penggunaan:
i. Sediakan air baku yang akan dijernihkan dalam ember 20 liter
ii. Tuangkan/campuran tawas yang sudah digerus sebanyak ½ sendok teh dan langsung diaduk perlahan selama 5 menit sampai larutan merata
iii. Diamkan selama 10–20 menit sampai terbentuk gumpalan/flok dari kotoran/lumpur dan biarkan mengendap. Pisahkan bagian air yang jernih yang 102 berada di atas endapan, atau gunakan selang plastik untuk mendapatkan air bersih yang siap digunakan
iv. Bila akan digunakan untuk air minum agar terlebih dahulu direbus sampai mendidih atau didesinfeksi dengan aquatabs
2. Lakukan desinfeksi terhadap air yang ada dengan menggunakan bahan bahan desinfektan untuk air. Desinfeksi Air Proses desinfeksi air dapat menggunakan Kaporit (Ca(OCl)2)
a. Air yang telah dijernihkan dengan tawas atau PAC perlu dilakukan desinfeksi agar tidak mengandung kuman patogen. Bahan desinfektan untuk air yang umum digunakan adalah kaporit (70% klor aktif).
b. Kaporit adalah bahan kimia yang banyak digunakan untuk desinfeksi air karena murah, mudah didapat dan mudah dalam penggunaanya.
c. Banyaknya kaporit yang dibutuhkan untuk desinfeksi 100 liter air untuk 1 KK (5 orang) dengan sisa klor 0,2 mg/liter adalah sebesar 71,43 mg/hari (72 mg/hari).
Comments